A Simple Path from Mother Theresa

Kali ini aku mau bahas tentang buku yang baru saja selesai kubaca. Iseng-iseng pinjem buku dari PMKK Library, menemukan sebuah buku "A Simple Path - Mother Theresa". Aku penasaran dengan apa yang ada di pikiran ibu satu ini. Dia memberikan "semuanya", yaitu tenaga, materi, bahkan hidup dan nyawanya untuk orang-orang yang termiskin dari yang paling miskin. Aku tahu beliau mengikuti jalan Kristus. Sebagai seorang Kristen, aku juga tahu apa yang Kristus lakukan dan apa yang Kristus mau manusia lakukan. Menurutku, terlalu mustahil untuk melakukan pekerjaan seperti yang Yesus lakukan. Yesus adalah Tuhan, kita ini manusia. Apa yang bisa kita lakukan untuk menyamainya? Kukira tidak ada.

Kemudian aku membaca buku itu. Mother Theresa membuka jalan pikiranku. Beliau melakukan apa yang Yesus lakukan. Hal yang ku anggap mustahil dilakukan oleh manusia biasa. Aku heran, apa yang didapat Mother Theresa dari segala pekerjaan yang dilakukannya? Kalau aku, mungkin akan berpikir seribu kali seribu kali untuk masuk dalam pekerjaan yang dilakukan Mother Theresa. Sebagai seorang calon dokter, masih ada rasa takut ketika melihat orang-orang berpenyakit menular di dekatku. Mungkin malahan aku akan pergi menjauh dan kembali ke tempat ternyamanku. Namun, apa yang ada di pikiran Mother Theresa? Bagaimana beliau dapat mengerjakannya? Berikut ini poin-poin yang akan mencerahkan pikiran kita semua, termasuk saya.


  • Allah adalah sahabat keheningan dalam doa. 
  • Hanya ada satu Allah dan Dia adalah Allah bagi semua bahwa setiap orang dipandang setara di hadapan Allah
  • Berdoa setiap hari - merasakan kebutuhan akan doa, karena DOA dapat memperluas hati sehingga ia dapat menampung pemberian Allah yang terbesar, yaitu diri-Nya sendiri
  • Biarkan Yesus menggunakan diri kita tanpa berunding. Biarkan Dia mengambil apa yang Dia inginkan, dan terima panggilan-panggilan-Nya
  • Kita semua mampu untuk menjadi baik atau jahat. Kita tidak dilahirkan buruk, semua punya sesuatu yang baik dalam dirinya. Ada yang menyembunyikan atau menolaknya, tetapi hal baik itu tetap ada di sana
  • Setiap kehidupan berharga bagi Allah, apapun keadaannya (Yesaya 43:4 Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau)
  • Iman adalah rahmat Allah serta tumbuh melalui: DOA, HARAPAN, dan CINTA
  • "Saya ada di jalan menuju Surga. Setiap hari adalah persiapan untuk mati. Kematian bukanlah akhir tapi awal. Kita akan kembali ke rumah, kelanjutan hidup di bumi ini."
  • Penyakit yang terbesar dan paling menyakitkan adalah tidak dibutuhkan oleh orang lain, tidak dicintai, dan tidak dipedulikan. Obatnya hanya satu, yaitu Cinta
  • Mudah untuk mencintai orang yang jauh di mata, tetapi tidaklah selalu mudah untuk mencintai mereka yang hidup bersama kita dan yang persis di hadapan kita.
  • "Berbuatlah, tetapi jangan mencari buah perbuatanmu." _Gandhi_
  • Kehangatan tangan kita, yaitu menolong dengan tidak menyibukkan diri dengan hal-hal teknis tetapi menyapa, berbicara, dan menyentuh hati orang

  • Cinta tidak mempunyai arti jika tidak dibagikan. Cinta harus diletakkan dalam perbuatan nyata.
  • Cinta diekspresikan pertama-tama dengan berada bersama seseorang sebelum berbuat sesuatu baginya.
  • SETIAP TINDAKAN CINTA ADALAH DOA.
  • Bukan berapa banyak yang kita lakukan, tetapi berapa banyak cinta yang kita letakkan dalam tindakan itu dan seberapa banyak kita berbagi dengan orang lain.
  • Karya-karya cinta selalu merupakan karya sukacita. Kita tidak perlu mencari kebahagiaan. Jika kita mempunyai cinta untuk yang lain, kebahagiaan akan diberikan kepada kita. Itu adalah pemberian Allah.
  • Doa dalam perbuatan adalah cinta, dan cinta dalam perbuatan adalah pelayanan.
  • Ingat! Kristus-lah yang bekerja melalui kita. Kita semata-mata hanyalah alat bagi pelayanan-Nya. Bersyukurlah bahwa kita telah mengambil kesempatan untuk menjadi saksi cinta Allah dalam perbuatan.
  • Kita dapat memberikan sentuhan, penghiburan, maupun kekuatan dalam penyembuhan fisik, tetapi untuk kesembuhan rohani kita hanya bisa berpaling pada Allah, karena kita semua membawa luka-luka masa lalu, dan Dia mempunyai obat untuk segala sesuatu.
  • Jika kita menolong orang yang sakit secara fisik dan semua perhatian kita diberikan untuknya, baiklah hal itu dimotivasi oleh usaha-usaha kita untuk mencintainya, sehingga tindakan itu akan memiliki efek rohani pula.
  • Penyembuh dan yang disembuhkan saling berbagi damai-Nya.
  • Berbahagia dalam suatu momen, itu cukup. Setiap momen adalah segala yang kita butuhkan, tidak lebih.

Fragmen-fragmen di atas baiklah direnungkan satu per satu. Kita akan menemukan banyak sekali alasan yang ada di pikiran Mother Theresa tentang pelayanannya. Salah satunya, beliau menemukan kedamaian. Satu hal yang tidak bisa ditawarkan dunia kepada manusia. Tidak harus kita ikut pergi merawat orang-orang sakit dan miskin seperti beliau. Hanya: berikanlah pada dunia hal terbaik yang dapat kamu berikan. Dengan melupakan dirimu sendiri, kamu menemukan dirimu sendiri. 

Tuhan, anugerahilah aku supaya lebih menghibur daripada dihibur; Memahami daripada dipahami; Mencintai daripada dicintai; karena dengan melupakan diri sendiri, orang menemukan; Dengan mengampuni, orang diampuni; Dengan kematian, orang dibangkitkan pada kehidupan abadi. 



Comments

Popular Posts