Sebuah Kutipan yang Menyadarkan #1

"Akulah yang terperangkap dalam waktu. Menolak menerima kenyataan bahwa seseorang sudah meninggal. Seseorang yang sungguh aku kasihi. Itulah sebabnya dia masih di sini, di kedua sisi, berusaha menghiburmu, padahal sekarang ia seharusnya sudah bergerak menuju perjumpaan dengan Cahaya Ilahi.

Tidak ada yang kehilangan seorang pun. Kita semua satu jiwa yang perlu terus tumbuh dan berkembang agar dunia bisa terus berjalan dan kita semua bisa bertemu lagi. Kesedihan tidak menolong.

Kita tidak akan pernah kehilangan orang-orang yang kita cintai. Mereka menemani kita; mereka tidak lenyap dari hidup kita. Kita hanya berada di ruangan yang berbeda.

Kita belajar dari masa lalu, namun kita bukanlah hasil dari hal itu. Kita menderita pada masa lalu, mencintai pada masa lalu, menangis dan tertawa pada masa lalu, namun ia tidak berguna di masa kini.

Masa kini memiliki tantangan-tantangannya sendiri, sisi baik dan sisi buruknya. Kita tidak bisa menyalahkan ataupun berterima kasih pada masa lalu atas apa yang terjadi sekarang. Setiap pengalaman baru sama sekali tidak ada hubungannya dengam pengalaman-pengalaman masa lalu. Pengalaman itu selalu baru.

Kita tidak seperti yang orang lain harapkan.
Kita adalah orang yang sesuai dengan keputusan kita sendiri.
Memang mudah saja menyalahkan orang lain. Menghabiskan seluruh hidup menyalahkan dunia, namun kesuksesan atau kegagalanmu sepenuhnya tergantung pada tanggung jawabmu sendiri. Kita bisa mencoba menghentikan waktu, tapi itu benar-benar membuang energi."




Comments

Popular Posts