Sebuah Puisi di Tengah Malam

Aku mencoba menarikmu dari jurang gemerlapan
Tapi kau tak mau. Kau campakkan aku dengan sejuta dalih tak berlogika
Kini kau jilat sendiri ludahmu yang telah jatuh ke tanah yang gersang itu
Barulah kau meminta kesusahan kepadaku yang dulu pernah kutawarkan padamu

Tapi kini aku yang tak ingin
Jurang itu begitu bersinar sehingga aku silau melihat jauh ke dalamnya
Kau timpakan kepadaku sebuah beban di otakku
Seperti teriris pisau rasanya saat aku ingat dulu

Tapi entah mengapa hatiku bertaut
Tautan yang kuat hingga mengalahkan beban di otakku
Selalu tidak tepat waktu kita bertemu
Kau palingkan mukamu daripadaku
Rupanya sinar gemerlapan kembali menahanmu

Tak ada yang bisa kulakukan
Aku bukan siapa-siapa
Aku hanya manusia yang peduli padamu dan selalu kau campakkan
Bagai rumput yang selalu terinjak orang
Terbuang walau menyuburkan

Aku pergi walau hati ini merengek meminta kembali
Walau gemerlap meracuni otakmu begitu kuatnya
Aku percaya suatu saat akan dibuka jalanmu
Untuk kembali padaku
Untuk kembali pada-Nya

21-1-2014
12:01 am



Comments

Popular Posts